Para astronom baru-baru ini mempublikasikan peta termal pertama dari lapisan terbawah atmosfer Neptunus. Peta tersebut menunjukkan bahwa kutub selatan yang lebih hangat telah menyediakan jalan bagi metana untuk lolos dari lapisan terbawah atmosfer ke lapisan yang lebih atas.
“Begitu tingginya suhu sehingga gas metana, yang seharusnya membeku pada bagian teratas atmosfer (stratosfer), dapat merembes keluar melalui daerah ini,” jelas Glenn Orton, penulis utama dari makalah yang melaporkan penemuan ini.
Suhu pada kutub selatan diketahui lebih tinggi sekitar 10 derajat Celcius daripada bagian manapun di planet tersebut. Suhu rata-rata disana adalah sekitar 200 derajat Celcius. Neptunus adalah planet terluar dari tata surya kita. Dengan jarak 30 kali jarak Bumi-Matahari, intensitas cahaya Matahari yang diterima planet ini hanya 1/900 dari yang diterima oleh Bumi. Hal ini berpengaruh secara signifikan terhadap atmosfer Neptunus.
Para astronom telah menemukan bahwa variasi suhu tersebut konsisten dengan perubahan musim di planet tersebut. Satu tahun di Neptunus setara dengan 165 tahun di Bumi. Saat ini, kutub selatan Neptunus telah mengalami musim panas selama sekitar 40 tahun, dan diprediksikan apabila daerah ini mengalami musim dingin, maka kelimpahan metana akan merembes ke kutub utara yang lebih hangat selama sekitar 80 tahun.
Sumber : http://ias.dhani.org/2007/09/23/kutub-selatan-yang-hangat-di-neptunus/
0 komentar:
Posting Komentar