Jumat, 11 Maret 2011

PIRINGAN TEBAL GALAKSI ANDROMEDA BERHASIL DIIDENTIFIKASI

Skema yang menggambarkan struktur piringan tebal. Piringan yang tebal dibentuk oleh bintang-bintang yang memiliki usia lebih tua daripada yang membentuk piringan tipis.  (AMANDA SMITH, IOA GRAPHICS OFFICER)
Skema yang menggambarkan struktur piringan tebal. Piringan yang tebal dibentuk oleh bintang-bintang yang memiliki usia lebih tua daripada yang membentuk piringan tipis. (AMANDA SMITH, IOA GRAPHICS OFFICER)

Sekelompok astronom internasional untuk pertama kalinya berhasil mengidentifikasi adanya sebuah piringan tebal di Galaksi Andromeda, galaksi yang terletak paling dekat dengan galaksi kita.

Menurut kelompok ilmuwan yang berasal dari Eropa, Australia, dan seorang peneliti dari UCLA bernama Michael Rich, piringan tebal yang baru berhasil ditemukan setelah dilakukan penyelidikan selama 5 tahun itu, akan membantu para astronom dalam memahami proses-proses yang terjadi dalam pembentukan dan evolusi dari sebuah galaksi spiral, seperti galaksi kita.
Dengan memakai Teleskop Keck yang berbasis di Hawai, para astronom itu menganalisa kecepatan dari masing-masing bintang terang yang terdapat di Galaksi Andromeda. Mereka menemukan adanya jejak-jejak dari sebuah piringan yang berukuran tebal, bukan tipis seperti yang selama ini diketahui. Mereka mengukur kandungan kimia, lebar, dan tinggi piringan itu, untuk mengetahui perbedaannya dengan piringan yang lebih tipis.
Sekitar 70% bintang-bintang yang terdapat di dalam Galaksi Andromeda terletak di piringan yang tipis. Sturuktur dari piringan ini mengandung lengan spiral yang ditandai dengan adanya wilayah-wilayah, dimana terjadi proses pembentukan bintang yang aktif, dan dikelilingi oleh sebuah tonjolan yang berisi bintang-bintang yang lebih tua, sekaligus sebagai pusat galaksi.
“Dari pengamatan yang dilakukan terhadap Galaksi Bima Sakti dan beberapa galaksi spiral lainnya, kita tahu bahwa pada umumnya, semua galaksi spiral memiliki dua buah piringan yang tipis dan tebal,” kata Michelle Collins, mahasiswa kedokteran dari University of Cambridge’s Institute of Astronomy, yang sekaligus berperan sebagai kepala penelitian.
Piringan tebal yang berisi bintang-bintang tua, memiliki orbit di sepanjang jalur “tebal”, yang memanjang baik di atas maupun di bawah piringan yang tipis.
“Piringan tipis yang biasa kita lihat lewat pencitraan teleskop Hubble, dihasilkan melalui gas yang muncul pada saat terakhir pembentukkan galaksi. Sedangkan piringan yang lebih tebal dihasilkan pada awal tahap pembentukan galaksi. Kedua piringan tadi merupakan sumber informasi yang ideal untuk mengungkap proses-proses yang terlibat di dalam evolusi galaksi,” tambah Collins
Namun proses pembentukan piringan yang lebih tebal masih merupakan hal yang misterius. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya ialah harus terlebih dulu memahami struktur piringan tebal yang juga muncul pada galaksi kita sendiri. Akan tetapi, beberapa gambar piringan kita sendiri masih juga banyak yang tidak jelas. Penemuan adanya piringan serupa di Galaksi Andromeda telah memberikan kita gambaran yang lebih jelas mengenai struktur spiral.
“Studi awal dari komponen ini telah menunjukkan bahwa piringan yang lebih tebal memang berusia lebih tua dari piringan yang tipis. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan kandungan kimiawi,” kata Rich. “Ke depannya, pengamatan lanjutan seharusnya akan makin menguak struktur piringan di Galaksi Andromeda, sekaligus memperdalam pemahaman kita terhadap pembentukan galaksi spiral di seluruh alam semesta.”  (Science Daily / pls)
Sumber : http://www.epochtimes.co.id/iptek.php?id=689

0 komentar:

Posting Komentar